Relawan METALIK FEB USK Tempuh Jalur Ekstrem Beutong Ateuh–Takengon

Selasa, 23 Desember 2025, Desember 23, 2025 WIB Last Updated 2025-12-23T12:39:06Z

Penyebrangan  menuju daerah terisolir Desa Berawang Gajah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah pada Minggu, 21 Desember 2025. (Foto : Tim Metalik)


Aceh Tengah - Tim Tanggap Bencana Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (METALIK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tengah, khususnya wilayah Kecamatan Beutong Ateuh hingga Kecamatan Celala dan Kota Takengon.


Aksi kemanusiaan ini melibatkan 11 relawan dan sebagai koordinator Sayid Hijriansyah. Tim yang berangkat dari Banda Aceh, serta mendapat dukungan dari anggota METALIK yang berada langsung di wilayah terdampak. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial mahasiswa dalam merespons kondisi darurat akibat bencana alam.


Dalam pelaksanaannya, Tim METALIK FEB USK tercatat sebagai kelompok relawan mahasiswa pertama yang berhasil menembus jalur Beutong Ateuh untuk menyalurkan bantuan menuju Takengon. Jalur alternatif ini digunakan setelah akses utama distribusi bantuan terputus akibat runtuhnya jembatan penghubung Beutong Ateuh–Celala yang diterjang banjir bandang.


Meskipun jarang dilalui dan memiliki tingkat kesulitan medan yang tinggi, jalur Beutong Ateuh menjadi satu-satunya akses darat yang memungkinkan pada fase awal bencana. Keputusan tim untuk menempuh jalur tersebut menjadi langkah krusial agar bantuan logistik dapat segera menjangkau wilayah terdampak.


Perjalanan penyaluran bantuan dimulai pada 17 Desember 2025 dari Banda Aceh, dan tim tiba di Kota Takengon pada 19 Desember 2025 setelah menempuh perjalanan darat selama beberapa hari. Rute yang dilalui meliputi Banda Aceh–Meulaboh–Kabupaten Nagan Raya–Beutong Ateuh –Celala –Kuyun–Takengon.


Untuk menunjang mobilisasi logistik, tim menggunakan satu unit minibus yang dibantu oleh Indonesian Off-Road Federation (IOF). Dukungan transportasi ini berperan penting dalam melewati kondisi jalan yang rusak, berlumpur, serta rawan longsor selama perjalanan.


Bantuan yang disalurkan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya dengan total berat mencapai sekitar 3 ton. Seluruh logistik berasal dari donasi masyarakat serta berbagai pihak yang menunjukkan solidaritas terhadap korban banjir bandang dan longsor di Aceh.


Distribusi bantuan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 1,5 ton disalurkan ke wilayah Beutong Ateuh dan Kecamatan Celala dengan sasaran Desa Rusip Antara, Genting Gerbang, Kuyun, Trangengen, serta desa-desa sekitarnya. Setelah itu, tim kembali ke Meulaboh untuk pengadaan logistik tambahan.


Pada tahap kedua, Tim METALIK FEB USK tidak hanya menyalurkan bantuan ke Kota Takengon dan wilayah sekitarnya, tetapi juga menembus Desa Ketol, salah satu desa yang sempat terisolir akibat kerusakan akses jalan dan tertutup material longsor. Melalui upaya ini, bantuan logistik berhasil disalurkan langsung kepada masyarakat Desa Ketol yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses distribusi bantuan.


Selanjutnya, penyaluran bantuan dilanjutkan ke sejumlah wilayah lain di Aceh Tengah, mencakup Desa Daling, Paya Reje, Mendale, Kenawat, Toweren, Bintang, serta desa-desa sekitarnya. Hingga saat ini, bantuan telah menjangkau sekitar 10 desa terdampak sebagai bagian dari komitmen METALIK FEB USK dalam meringankan beban masyarakat serta mengajak seluruh elemen untuk terus memperkuat solidaritas kemanusiaan di Aceh.


Red

Komentar

Tampilkan

Terkini