Banda Aceh-Walikota Banda
Aceh Aminullah Usman SE Ak MM melantik H Marzuki Ibrahim SE Ak sebagai Keuchik
Peurada periode 2019-2025, di depan Mesjid Jamik Al-Hidayah Gampong Peurada
Banda Aceh pada Kamis, 31 Januari 2019. Pelantikan ini istimewa karena dilantik
langsung oleh Walikota, disebabkan Camat Syiah Kuala Aulia R Dahlan sedang
sakit.
Pelantikan
dan pengambilan sumpah Keuchik Peurada berlangsung meriah, dihadiri ratusan
masyarakat gampong serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.
Ditemui
media ini usai pelantikan, Keuchik Peurada H Marzuki Ibrahim SE Ak menyatakan
sangat terharu melihat kebersamaan masyarakat gampong, dari pemuda, kaum
perempuan dan tokoh-tokoh masyarakat, semua sangat mendukung programnya ke
depan.
“Program
yang telah dilakukan akan diteruskan dan untuk berkesinambungan, selalu
mendukung program yang dibuat walikota agar tercapainya kota yang gemilang. Jadi
semua program baik harapan kampung bebas dari narkoba, kegiatan zikir seperti
yang dilakukan walikota, kita juga siap dengan program yang lainnya. Semua selalu
bersinergi dengan walikota, “ paparnya.
Lebih
lanjut, Marzuki menerangkan program yang menjadi prioritas yakni mengatasi masalah
administrasi gampong, untuk menunjang Pileg dan Pilpres ke depan jadi
memerlukan data-data yang akurat.
“Kita
juga mengharapkan semua aktivitas dari aparat desa, dari dusun-dusun siap untuk
mendata kembali penduduk di kampung ini. Agar benar-benar memperoleh data yang
akurat, dan bersinergi dengan walikota mengenai kependudukan data yang lengkap.
Baik itu identitas, masalah pekerjaan, pengangguran, apabila data itu ada mudah
untuk melakukan pembangunan ke depan, “ urainya.
Marzuki
memahami keinginan masyarakat agar ada pemberdayaan ekonomi masyarakat, karena
di Peurada ini ada berbagai macam profesi dari pejabat hingga yang belum
memiliki pekerjaan tetap. “Kita benahi dan kita harapkan pemberdayaan, agar ada
pemerataan di kampung ini, agar tidak ada perpecahan dan semua bersatu, “
pungkasnya.
Sementara
itu, Ketua Tim Penggerak PKK Gampong Peurada Dr Sulastri M Si mengatakan akan
menjalankan Program PKK yang selama ini sudah berjalan dengan baik, seperti
kegiatan ibu-ibu pengajian, posyandu, bina keluarga balita, dan keterampilan.
“Jadi
harapan ke depan, PKK itu bukan hanya melatih aspek keterampilan untuk ibu-ibu
hanya sebagai softskill, yang tidak bisa dikembangkan menjadi penopang ekonomi.
Saya berkeinginan ibu-ibu yang sekarang ini di rumah tangga bisa kita latih
dengan program-program berdayaguna, bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber
pendapatan, “tutur Sulastri yang juga seorang dosen.
Dia
ingin memberdayakan kaum ibu agar bisa memiliki penghasilan tambahan, targetnya
di Peurada bisa punya produk bukan hanya one
gampong one product, tapi perdusun juga ada produk-produk unggulan,
misalnya bisa memproduksi sambal sendiri.
“Kedepan
kalau ada pelatihan rencananya kita buat database, yang ikut pelatihan mesti
ada komitmen. Ilmunya di-share kepada yang lain, jadi bukan untuk diri sendiri
karena mendapat amanah mewakili gampong untuk mengikuti kegiatan ini. Supaya softskill
yang dimiliki itu berkembang dan meluas, keterampilan yang ada bisa merata, “
imbuhnya diujung wawancara.