Iklan

Loyal Pada Atasan Adalah Prinsip Kerja Saya.

Kamis, 03 Maret 2022, Maret 03, 2022 WIB Last Updated 2022-03-11T03:59:38Z

 

 https://youtu.be/NhJVGhPmGLA

M Jafar memperlihatkan buku catatan pekerjaannya





Loyal itulah prinsip kerja seorang akademisi yang kini berkarir sebagai Asisten I pada pemerintah Aceh, dialah Dr. M. Jafar, SH, M. Hum,  akademisi fakultas hukum Unsyiah yang direkrut mantan Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf sebagai staf ahli Gubernur.

 

Sejak saat itulah dirinya  berkarir sebagai birokrat di pemerintah Aceh, hingga jabatan Gubernur beralih kepada dr. Zaini Abdullah, posisi M.Jafar tetap dipertahankan sebagai staf ahli, sampai sebuah mutasi mengantar kembali akademisi itu ke kampusnya.


Diapun kembali dipanggil Zaini Abdullah setelah wawancara dengan sebuah media lokal,  menampilkan pendapat M. Jafar tentang solusi sebuah polemik tentang pergantian antar waktu (PAW), seorang anggota dewan pada sebuah kabupaten.

 

Mulailah M. Jafar kembali berkarir dikantor Gubernur, namun posisi itu tidak lama diembannya, gelombang mutasi mengantarkan dirinya keluar pintu gerbang pemerintah Aceh.

 

Pada periode Gubernur Aceh dijabat kembali oleh drh. Irwandi Yusuf, akademisi Unsyiah ini dipanggil kembali untuk mengabdi, dirinya mendapat posisi baru sebagai asisten 1 Pemerintah Aceh hingga kini.

 

Itulah sekelumit kisah yang diceritakan M. Jafar dalam sebuah kunjungan Harian Moslem.net ke ruang kerjanya, diiringi berbagai kisah yang mengawali dia keluar dari kampus, hingga menekuni berbagai jabatan, mulai dari anggota Panwaslu Aceh, Ketua KIP Aceh, Staf Ahli Gubernur hingga Asisten I.

 

Dalam semua pekerjaannya M.Jafar selalu mengedepankan loyalitas kepada atasan, walaupun kerap atasan itu selalu berganti, dia tetap menjunjung dan loyal kepada pimpinan.

 

Pemilik Buku Catatan

 

Memenuhi semua perintah kerja dari atasan adalah sebuah kewajiban bagi M. Jafar, sehingga setiap yang ditugaskan oleh pimpinan selalu dia tulis pada sebuah buku, demikian pula setiap saran kepada pimpinan selalu dia tulis pada sebuah buku.

 

Buku menjadi sebuah kewajiban bagi M. Jafar, dia mencatat semua ritme pekerjaan dan kegiatannya di dalam buku, karenanya dia memiliki sebuah buku catatan yang besar untuk pekerjaan, lalu sebuah buku seukuran saku untuk semua kegiatan yang akan dia lakukan.

 

Kebiasaan ini dikatakan M. Jafar sudah melekat pada dirinya saat menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah, dia selalu memiliki  sebuah buku besar untuk mencatat mata kuliah, dilengkapi sebuah buku saku untuk mencatat rangkuman dari mata kuliah.


Begitulah M. Jafar menerangkan kesehariannya bekerja di kantor pemerintah Aceh, dengan segala lika liku yang dia alami.

 

 

Tarmizi Alhagu


Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+