Suasana Saat Insan Pers Bubar Seusai Acara Silaturahmi Dengan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki |
Banda Aceh - Sebuah pertemuan silaturahmi antara Pemred Media dengan Pj Gubernur Aceh Achmad
Marzuki berlangsung Rabu siang (13/7), di
Meuligoe Gubernur Aceh.
Pertemuan yang diawali dengan
makan siang itu diikuti oleh puluhan wartawan yang didominasi oleh wartawan
generasi tahun sembilan puluhan. Achmad
Marzuki langsung mengawali pembicaraan dengan sebuah permintaan yang membuat
para insan pers hanya bisa melongo.
“Jangan difoto, jangan direkam,
jangan diviralkan,” katanya, yang membuat para fotografer dan cameraman media cetak dan elektronik
harus gigit jari. Permintaan itu dilanjutkan lagi dengan kalimat yang lebih seram “jangan
ditulis, " tegasnya.
Permintaan ganjil yang keluar
dari mulut penguasa nomor satu di Aceh ini, apalagi datang dari seorang
Jenderal TNI, tentu membuat kaget banyak wartawan. Tak ada yang berani mengambil foto,
tak ada pula yang berani merekam. Semua hanya mendengar, menyimak semua kata
yang keluar dari mulut Jenderal berbintang dua itu.
Wartawan generasi tua yang sudah
duduk di barisan depan pada sebuah meja bundar, hanya terlihat menemani Achmad
Marzuki makan setelah dia berpidato beberapa saat. Tak ada komentar, hanya duduk diam. Di
kejauhan insan pers tempo doeloe, sedikit berbisik dengan prosedur baru tak
lazim ini.
Seusai makan Achmad Marzuki bercerita dihadapan para insan pers golongan
tua, yang mengelilingi dirinya. Beberapa
kejap kemudian puluhan wartawan lain, diikuti generasi muda juga mendekat, ikut
mendengar pembicaraan.
Dari kejauhan, di bangku meja
belakang dekat pintu keluar, saya hanya menatap. Tak tahu apa yang mereka
bicarakan. Tak terbersit pula keinginan
untuk bergabung mendengarkan, saya pikir "untuk apa ?". Toh, tidak bisa ditulis
juga pembicaraan itu.
Tak boleh tulis, tak boleh foto,
tak boleh rekam. Larangan ini ternyata terus membuat perdebatan dikalangan insan pers. Dari mulai mereka pulang, hingga bubar dari Meuligoe. Berbagai pendapat bermunculan tentang
prosedur tidak lazim ini.
Sebelum pulang, saya hanya sempat
merekam ulangan pembicaraan dari seorang rekan wartawan. Lalu mengambil sebuah
foto ketika para insan pers berhamburan keluar meninggalkan ruangan. Setelah
mereka ditinggalkan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki seusai acara silaturahmi.
Tarmizi Alhagu